Senin, 01 Agustus 2016

Ajak Peksos Praktik Secara Profesional

Rifanfinancindo


PT Rifan Financindo Berjangka - SOW Off Indonesia memperlihatkan kepada pekerja sosial bahwa profesi tersebut bukan hanya sekadar bagi-bagi, tapi juga melaksanakan praktik secara profesional dan dengan keahlian yang berbeda dan profesi lainnya.

Untuk memberikan ruang kepada para pekerja sosial (peksos), sejumlah orang yang berprofesi sebagai peksos profesional yang telah memiliki sertifikasi membentuk sebuah lembaga yang diberi nama Social Worker Office (Sow Off) Indonesia atau yang lebih dikenal sebagai Kantor Peksos Profesional.

Lembaga yang dibentuk pada 8 Maret 2016 ini, adalah sebuah lembaga kesejahteraan sosial sekaligus lembaga konsultan peksos yang menyelenggarakan layanan kesejahteraan sosial, baik mikro, mezzo dan makro.

Mikro, misalnya, kegiatan ini lebih bersifat kepada pendampingan kepada klien, konsultasi, konseling, penanganan kasus. Sementara Mezzo, kegiatan tersebut akan melibatkan lembaga lain, misalnya kerja sama dengan event pelayanan kesejahteraan sosial.

Lain halnya dengan makro dan mezzo, kegiatan ini lebih kepada advokasi kebijakan, memberikan masukan terhadap suatu perundang-undangan. Sebagai contoh, saat ini Sow Off tengah memberikan masukan perundang-undangan praktik kesejahteraan sosial.

Seluruh kegiatan ini dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung yang ditujukan kepada klien atau penerima manfaat sesuai undang-undang dan peraturan yang berlaku. Layanan kesejahteraan sosial ini dilaksanakan mengacu praktik pekerjaan sosial profesional.

Kendati masih baru, lembaga Sow Off Indonesia telah menunjukan eksistensinya. Tengok saja, saat ini mereka telah memiliki sejumlah program layanan unggulan, seperti children learning centre, koin harapan anak sekolah (Khas), gathering generasi baru, back to school, pelayanan untuk anak dan keluarga dan lainnya.

Resource and Devlopment Program, Agustus Fajar Senjaya menjelaskan, kegiatan children learning centre adalah aktivitas yang dilaksanakan langsung oleh relawan atau sosial member yang bergabung di LSM SATU dan Sow Off Indonesia. Sasarannya, anak, keluarga dan masyarakat yang berada di dalam lingkungan tertentu.

Dalam kegiatan ini, pihaknya akan membimbing orangtua anak untuk lebih mendengar dan menghargai pendapat anak, membuat orangtua bangga terhadap anak, menggali dan menggembangkan potensi anak sesuai dengan tumbuh kembang anak, serta menciptakan lingkungan yang bersahabat dengan anak.

"Kegiatan ini dibantu juga oleh stakeholder masyarakat. Kami mencoba membuat format kegiatan dimana masyarakat dapat terlibat secara penuh dalam kegiatan tersebut," kata Agustus kepada INILAH, Senin (1/8).

Sementara untuk kegiatan khas, kegiatan ini adalah bentuk kesetiakawanan dari suatu komunitas atau masyarakat dalam bentuk pengumpulan uang koin, yang nantinya akan

dibelikan sejumlah perlengkapan sekolah, seperti buku tulis, tas, seragam dan lainnya.

"Kita akan bantu teman-teman yang sedang membutuhkan. Beberapa tempat yang sudah kita kunjungi ada di Tasik, Sumedang, Cimahi, Bandung," ucapnya.

Lain halnya dengan kegiatan back to school, kegiatan ini akan melibatkan para peksos profesional dan ikut berperan aktif dalam bidang pendidikan psikologis anak di wilayah sekolah, baik tingkat dasar hingga tingkat universitas.

"Kegiatan ini kita bekerja sama dengan relawan, mahasiswa, individual, pelajar. Kalau mereka ingin ikut bisa gabung medsos FB Sow Off," kata dia.

Seluruh kegiatan yang mereka lakukan ini tak lain untuk memperlihatkan kepada peksos, bahwa profesi peksos itu bukan hanya sekadar bagi-bagi, tapi juga melaksanakan praktik secara profesional dan dengan keahlian yang berbeda dan profesi lainnya.

"Kita juga ingin meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat, khususnya di Jabar," imbuhnya.

Dia menilai, di Jabar sendiri, lembaga sejenis Sow Off memang belum begitu banyak. Masih terbilang minim. Kata dia, selama ini peksos hanya bekerja di satu lembaga atau satu program tertentu, misalnya saja di panti, atau menjadi pendamping institusi penerima wajib lapor.

"Ada tiga hal yang menjadi kunci bagi orang peksos. Pengetahuan, keterampilan dan kode etik. Apabila tiga hal ini dilakukan secara baik oleh peksos, maka akan menghasilkan out put yang baik pula," ucapnya.

Dia berharap, keberadaan Sow Off Indonesia ini pihaknya bisa bekerja sama dengan lembaga lain untuk melakukan praktik peksos secara profesional. Ini dilakukan untuk peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat khususnya di Jabar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar